Kamis, 16 Desember 2010

BKC KUNINGAN RAIH THROPY KETELADANAN NASIONAL 2010

Bandung Karate Club (BKC) Cabang Kuningan, meraih thropy keteladanan nasional tahun 2010, yang diberikan pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate BKC di GOR Satria – Purwokerto, Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah, tanggal 3 – 6 Desember 2010. Thropy ini, merupakan penghargaan tertinggi dari Pengurus Besar BKC kepada cabang yang mampu mengembangkan olah raga karate di daerah secara berkesinambungan, konsisten dan stabil, serta mampu menggelar moment kejuaraan tingkat wilayah. Terkait prestasi ini, Ketua BKC Kuningan, Yudi Nugraha merasa bersyukur “Trhropy ini tidak pernah kami sangka-sangka, sejak tahun 1993 kami mengembangkan BKC di Kuningan, dan Alhamdulillah pihak Pengurus Besar menganugrahkan Keteladanan Nasional 2010”.
Dalam Kejurnas karate 2010, Kabupaten Kuningan mengirimkan 14 atlet KUMITE maupun KATA, yakni: M. Rifky Arik Pamungkas (Dojo SMA IT Al-Multazam), Nur Iman Fathana  (Dojo SD IT Al-Multazam), Syarief Muhammad Machrus, Nabila Hauladina, Deden Mulyana (Dojo SMP IT Al-Multazam), Rina Triyana, Nita Munatika, Rini Nilawati (Dojo SMAN 1 Jalaksana), Annisa Sofat (SMAN 1 Kuningan), Rian Hidayat, Rian Agustian (Dojo SMKN 1 Luragung), Iis aisyah (Dojo SMAN 1 Luragung), Fazrin Alfiansyah, (Dojo SMPN 1 Luragung), Rian Agustian dan Didin Syamsudin, serta didampingi 5 official/ coach, yakni: Yudi Mulyadi, Endang Agus Soemantri, Imannudin, Ivan Sofyan dan Briptu Abdul Ajies. Sementara secara keseluruhan, Kejurnas kali ini diikuti oleh 1.308 Atlet dari 29 Pengurus Daerah BKC, 80 Pengurus Cabang BKC dan 10 kelembagaan khusus TNI/ POLRI.
“Sampai akhir pelaksanaan kejurnas, senin malam, kami (BKC Kuningan, red) mendapat 1 medali Perunggu, atas nama Nabila, kelas Kumite pemula puteri -35 Kg” ungkap Yudi, selaku Manager Tim. Yudi juga membeberkan, bahwa atlet-atletnya telah berjuang maksimal, skill yang mereka miliki telah ditunjukan dengan baik, namun Dewi Fortuna belum berpihak kepada atlet kami.
Kami atas nama pengurus BKC, menghaturkan ucapan terima kasih kepada Bupati Kuningan, Pengurus KONI dan FORKI atas dukungan dan kesempatan kepada BKC untuk mengembangkan olah raga karate di wilayah Kabupaten Kuningan, dan dengan berbekal penghargaan dan medali yang diperoleh, mudah-mudahan menjadi dorongan bagi seluruh Keluarga Besar BKC di Kuningan untuk terus mengembangkan dan meningkatkan prestasi para atlet di masa mendatang, imbuh Yudi.

Uniku dan BKC gelar Kejuaraan Karate

Sebanyak 15 kontingen yang berjumlah 196 orang peserta, ikuti kejuaraan karate antar pelajar dan mahasiswa se-wilayah III Jawa Barat, Minggu (24/10). Acara yang merupakan hasil kerjasama Perguruan Karate BKC Cabang Kabupaten Kuningan dengan Universitas Kuningan tersebut berlangsung selama 2 hari (Sabtu - Minggu) di Gedung Student Center UNIKU Jalan Cut Nyak Dhien, Kabupaten Kuningan.
Hadir dalam acara pembukaan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kuningan Drs. H. Dadang Supardan, MSi., Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Drs. Dikdik Hariadi, Msi, Pengurus FORKI Kabupaten Kuningan dan Dewan Wasit.
“Maksud dan Tujuan kejuaraan ini yaitu membangun dan membentuk karakter generasi muda yang tangguh serta menumbuhkembangkan semangat Bushido, menyalurkan bakat serta prestasi generasi muda sehingga terbentuk SDM yang berkualitas dan Potensial, serta menggalang persaudaraan dan kekeluargaan,” ungkap Yudi Nugraha selaku Ketua BKC Cabang Kuningan, didampingi Ketua Panitia Pelaksana, Ivan Sofyan.
Adapun kelas yang dipertandingkan, lanjut Ia, terdiri dari 30 kelas pertandingan yang terdiri dari 6 kategori : usia dini, pra pemula, pemula, kadet, junior, under 21 tahun, dan Senior yang akan memperebutkan hadiah berupa medali, piagam, thropy serta uang pembinaan.
Dalam sambutannya Kadisdikpora Drs. H. Dadang Supardan, Msi, mengatakan, konsep pembangunan olahraga yang dikembangkan oleh pemerintah, khususnya di Kabupaten Kuningan, seluruh kekuatan Pembina dan insan olahraga mengembangkan berbagai upaya untuk memasyarakatkan olahraga sebagai budaya dan kebutuhan masyarakat, baik dalam konteks peningkatan kualitas kesehatan, maupun pembentukan prestasi, khususnya olah raga yang memiliki jalur prestasi hingga tingkat internasional, seperti cabang Karate.
Masih menurutnya, hal tersebut dilakukan karena secara faktual Kabupaten Kuningan tengah mengejar posisi sebagai Kabupaten yang memiliki prestasi olahraga membanggakan diberbagai tingkatan, terakhir pada O2SN, Tim Basket Kabupaten Kuningan menjadi Juara I Nasional.
Untuk itulah, lanjut Ia, munculnya berbagai even kejuaraan cabang-cabang olahraga lokal, di Kabupaten Kuningan, termasuk kejuaraan karate antar pelajar dan Mahasiswa se-wilayah III Jawa Barat BKC - Uniku Cup I tahun 2010, adalah salah satu bentuk peran dan partisipasi sosial Universitas Kuningan terhadap potensi olahraga karate, yang secara nyata di wilayah III Jawa Barat ini sangat besar.
Kadisdikpora berharap, digelarnya even kejuaraan karate antar pelajar dan mahasiswa se-wilayah III Jawa Barat ini dapat memberikan kontribusi bagi usaha pengembangan peta kekuatan cabang olahraga karate nasional, yang saat ini tengah berjuang mengejar prestasi yang telah diraih negara lain, agar dalam kejuaraan dunia karate, Indonesia mampu berprestasi lebih baik lagi.
Sementara, Wakil Rektor III, Drs. Dikdik Hariadi menyampaikan terimakasih kepada pengurus cabang BKC dan berharap kerjasama ini menambah motivasi bagi seluruh insan olahraga untuk memacu prestasi yang lebih pesat serta kepada para peserta, Dikdik berpesan, terlebih pada peserta yang datangnya dari luar Kabupaten Kuningan Ia menyampaikan terimakasih atas partisipasi dan kepercayaannya dan disertai harapan kiranya kejuaraan karate ini dapat dijadikan arena peningkatan kekeluargaan dan persaudaraan serta persatuan dan kesatuan.
Hasil Kejuaraan Karate antar Pelajar dan Mahasiswa se-wilayah III BKC - Uniku Cup I, Juara Umum diraih oleh Kontingen Kabupaten Indramayu, dengan meraih 9 Emas, 6 Perak dan 5 Perunggu.

BKC Kuningan Gelar Ujian Kenaikan Tingkat

Pengurus Cabang Bandung Karate Club (BKC) Kabupaten Kuningan menggelar ujian kenaikan tingkat yang diikuti oleh 235 peserta dan dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Guru/ Pendiri Perguruan BKC, Iwa Rahadian Arsanata, di Lapangan Upacara Universitas Kuningan, Jalan Cut Nyak Dhien Kuningan, Minggu (21/11).

Ujian kenaikan tingkat tersebut di bagi dalam enam tingkat yakni, tingkat sabuk putih 134 orang, kuning 22 orang, hijau 53 orang, biru 15 orang, dan tingkat sabuk cokelat 11 orang. Mayoritas peserta yang mengikuti ujian tersebut, adalah anak-anak sekolah (SD, SMP, SMA/ SMK) dan mahasiswa UNIKU.

Ketua Umum BKC Pengcab Kuningan, Yudi Nugraha mengutarakan, tujuan dilaksanakannya ujian kenaikan tingkat, untuk mengevaluasi sejauh mana hasil latihan yang telah diberikan pihak pelatih setempat, dengan menaikkan tingkat sabuk ketingkat berikutnya, sekaligus untuk menciptakan dan menumbuhkan atlit-atlit muda yang berbakat.

Selain itu, pihak Pengcab BKC juga menggelar Ujian ke Tingkat Sabuk Hitam (DAN) yang diikuti oleh 3 orang. para peserta ujian DAN sudah digembleng fisik, mental dan teknik, sejak hari Sabtu siang, “Kami gelar ujian ini untuk mengetahui sudah sejauh mana kemampuan anak-anak dalam menguasai ilmu karate yang telah kami berikan, dan mempersiapkan dirinya menjadi seorang pelatih yang handal”, ujar Yudi

Menurutnya, para karateka BKC selain diberi latihan yang keras, pihaknya juga mengajarkan budi pekerti dan ilmu pengetahuan umum kepada muridnya, yang nantinya diharapkan pada saat bertanding dapat menjungjung tinggi rasa nasionalisme kita terhadap bangsa Indonesia, serta mengetahui tata tertib pertandingan.

“Karate ini merupakan kombinasi gerakan yang mengandalkan tekhnik ke semua lini tubuh, mulai dari gerakan kaki, tangan, tubuh, bertahan, dan menyerang”, ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, syarat untuk masuk ke tingkat berikutnya, peserta harus menguasai tekhnik-tekhnik dasar karate di semua tingkatan masing-masing, menguasai jurus (KATA) yang telah diberikan di tingkat masing-masing, dan mengikuti latihan rutin dengan mengisi absent latihan minimal 80 persen.

“Seharusnya ada 250 orang peserta yang mengikuti ujian kenaikan tingkat ini. Namun karena tidak memenuhi syarat absent hingga 80 persen. Jadi, kemungkinan besar bulan Desember 2010 mendatang akan di gelar kembali ujian susulan”, kata Yudi seraya mengatakan, dalam ujian kenaikan karate tersebut pihaknya menggelar kumite (adu) antara sesama tingkat sabuk, guna melihat tekhnik dan jurus latihan yang telah diberikan.

“Dalam seminggu kami memberikan latihan dua kali selama dua jam. Selain memberikan latihan, kami juga mempersiapkan peserta untuk mengikuti Kejuaran Nasional BKC yang akan digelar pada tanggal 3-6 Desember di Banyumas, Jawa Tengah. Jadi dengan adanya persiapan Kejurnas ini, diharapkan dapat memotivasi para peserta untuk meningkatkan terus fisik, mental, tekhnik dan jurus yang telah kami berikan”, pungkasnya.

Sabtu, 26 Juni 2010

Sejarah BKC

Selayang Pandang BKC
BKC adalah singkatan dari Bandung Karate Club dan Bina Ksatria Cita pada pengertian yang sebenarnya, didirikan di Bandung pada tanggal 16 Juni 1966 oleh Iwa Rahadian Arsanata. Sejak tahun 1962, telah dirintis pendiriannya dengan nama Bandung Karate School for Self Defence. Gedung Mardisantosa yang terletak di Jalan Sunda No. 2 Bandung adalah tempat pertama BKC didirikan. Tercatat sebagai anggota pertama terdiri dari siswa-siswa Sekolah Guru Pendidikan Jasmani, SMAN Jalan Belitung, STMN I jalan Rajiman serta beberapa orang mahasiswa UNPAD dan ITB. Sejak tahun 1967 hingga tahun 1972 tempat latihan pindah ke pendopo sekolah Tinggi Olah raga Jalan Van Deventer Bandung.

Maksud dan Tujuan
BKC didirikan dengan maksud menghimpun pemuda, pelajar serta berbagai kalangan dalam pembinaan olah raga beladiri berdasarkan kekeluargaan hormat-menghormati serta saling mencintai antara satu dan sesamanya. Secara umum BKC bertujuan untuk membina setiap anggota menjadi Insan Beladiri yang Mandiri yang memahami makna hidup dan kehidupan. Sehingga pada akhirnya, ilmu yang diperolehnya dapat bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Setiap anggota BKC dituntut untuk mampu melaksanakan Tri Ratna Keanggotaan berdasarkan kiprahnya.

Dasar Pendidikan Beladiri di BKC
Sumber ajaran beladiri yang diajarkan di BKC sepenuhnya bersumberkan kepada Tuntunan Ajaran Jalaksana yang merupakan Ilmu Teturunan dari Pendiri Perguruan. Kemudian sumber ajaran ini disesuaikan dengan berbagai ajaran ilmu beladiri yang ada, Baik yang datang dari luar maupun dengan yang telah ada di Indonesia. Dalam hal ini BKC berprinsip, mana yang baik diambil dan mana yang buruk dibuang walaupun itu budaya bangsa terlebih yang datang dari luar.

Para Pimpinan BKC dari Tahun ke Tahun
Tercatat sebagai Ketua Umum BKC angkatan pertama Mardisantosa, yaitu Budiarjo, S.H. kemudian dari tahun 1968-1970 BKC dipimpin oleh Kolonel (Pur) H. Anwar Tamim. Dari tahun 1971-1972 Kolonel (Pur.) R. Oetje Djunjunan alm. Wali Kotamadya Bandung waktu itu berkenan menjadi Ketua Umum BKC, Selanjutnya dari tahun 1973-1980 kembali BKC dipimpin oleh H. Anwar Tamim. Dan dari tahun 1981-1982 dipimpin oleh Kolonel (Pur.) Saleh M. Yoenoes. Dari tahun 1983 hingga sekarang ini Ir.H. Awal Kusumah M.S (Putra dari H. Anwar Tamim) terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar BKC.

Kegiatan-Kegiatan
Sejak awal berdirinya, BKC telah berhasil menyusun program kegiatan yang terpadu sebagaimana layaknya perguruan yang sudah besar antara lain Ujian Kenaikan Tingkat, Penataran Kepelatihan, Latihan Lapangan di gunung, sungai dan pantai. Kejuaraan Intern serta pada tahun 1967, Pendiri Perguruan dilantik di Sukabumi oleh Ditjora (KONI sekarang) Jawa Barat sebagai Wakil Umum PORKI Jawa Barat (ibu Yusuf dari INKAI sebagai Ketua Umum). Kejurnas PORKI pertama diikuti, yaitu di Jakarta pada tahun 1971 kemudian di penghujung 1972 dalam Musyawarah Lembaga Aliran Karate di Jakarta yang dipimpin oleh Jendral Surono dan Widjojo Suyono, BKC dikukuhkan sebagai anggota FORKI. Dalam masalah kegiatan bentuk apapun yang dilaksanakan, BKC senantiasa berpedoman pada Dua Sesanti Perguruan: PRIBADI BUDI CIRI MANDIRI dan MANDIRI KHARSA PUJA WALAGRI.